Sinetron Nada Cinta

Sinetron Nada Cinta

Cari Blog Ini

Rabu, 09 Februari 2011

Episode 10

Senin, 31 Januari 2011
Nada Cinta (episode 10

Episode sebelumnya…
Bu Susan tiba dirumah sakit pusat nasional bersama Pak Rajasa. Bu Susan pun menuduh bahwa Bu Rina telah menelantarkan murid-muridnya hanya untuk Nada, yang jelas-jelas sudah tidak berkepentingan lagi di sekolah. Bu Rina pun mengatakan ia menemani Nada karena sekarang nada dalam kondisi kritis. Namun Pak Rajasa tak menerima alasan Bu Rina. Nada memang penting, tapi lomba menyanyi yang akan diadakan besok juga penting. Jadi daripada Bu Rina sibuk dengan 1 orang lebih baik Bu Rina disekolah mencari pengganti Nada untuk lomba besok, kecuali kalau Bu Rina ingin sekolah mereka dianggap gurunya tak becus mengurus muridnya. Erwin pun menyruh Rina untuk kembali ke sekolah. Masalah Nada biar Erwin yang urus. Ia yang akan menemani Nada. dengan berat hati, akhirnya Bu Rina dan Ricky pergi meninggalkan rumah sakit dan kembali ke sekolah. Bu Susan terlihat puas dan tersenyum sinis.
Bu Rina dan Ricky sampai di SMU Tunas Bangsa. Disana mereka disambut oleh beberapa anak music yang menunggu kehadiran Nada. Bu Rina dan Ricky pun datang dengan wajah muram. Dengan berat hati Ricky mengatakan bahwa Nada tidak mungkin ikut festival bersama mereka, karena saat ini Nada tengah kritis dirumah sakit karena suatu kecelakaan, sehingga mereka harus ikut perlombaan tanpa Nada. Siska dan kawan-kawan yang mendengar berita tersebut pun terlihat seketika lesu dan tak bersemangat. Mereka pun mulai pesimis soal kemenangan untuk SMU Tunas. Siska pun mengusulkan agar Ricky meminta Rasty untuk menggantikan Nada. Kalau Ricky yang minta, Rasty tak mungkin nolak.
Rasty yang dirumah tengah menangis setelah ditampar oleh Papanya pun langsung girang ketika mendapat telpon dari Ricky dan memintanya untuk berduet bersama Ricky. Tanpa fikir panjang Rasty menerimanya dan segera menuju tempat kompetisi. Setelah itu anak-anak music beserta Bu Rina menuju tempat kompetisi dengan wajah lesu. Mereka sudah seperti merasa kalah sebelum bertanding. Sedangkan Bu Rina masih terbayang peristiwa tadi saat ia mengejar Jerry dan kondisi Nada yang tengah kritis dirumah sakit.
Jerry melihat Rasty keluar rumah dengan buru-buru dan segera mengemudikan mobilnya dan pergi. Setelah itu pun Jerry menemui Nia. Nia pun mengatakan bahwa tadi ia dan Rasty ditampar oleh Fariz karena masalah Nada. Nia mulai tau bagaimana hubungan batin antara Fariz dan Nada. Apalagi ketika ia melihat wajah Fariz yang begitu gelisah melihat keadaan Nada sekarang. Setelah itu Jerry menyanyakan kemanakah Rasty akan pergi. Nia pun mengatakan bahwa Rasty akan pergi untuk mengikuti kompetisi nyanyi. Jerry pun langsung meminta Rasty untuk mencegahnya karena jika dalam lomba aka nada pengganti Nada, sekolah akan menang dan Rina akan tetap mengajar. Nia pun terdiam dan memikirkan yang dikatakan Jerry.
Ricky bersama anak music lain beserta Bu Rina sampai di tempat perlombaan. Mereka begitu terkejut ketika melihat sebuah kartu yang tergantung dileher seekor ayam yang bertuliskan SMU Tunas Bangsa. Beberapa saat kemudian muncul Alex dan kawan-kawan yang merupakan siswa siswi dari SMU Pembangunan dan musuh terberat SMU Tunas dalam kompetisi ini. Anak SMU Pembangunan pun meminta SMU Tunas untuk kembali, karena mereka pasti kalah karna tak mempunyai penyanyi wanitanya. Ricky pun emosi dan hendak membalas, namun dihentikan olth Bu Rina. Bu Rina mengatakan bahwa membalas mereka bukan disitu tempatnya, tapi nanti dipanggung. Murid-muridnya pun mengerti dan masuk ke dalam bersama.
Diruang auditorium terlihat Bu Susan dan Pak Rajasa yang akan melihat penampilan murid-muridnya. Bu Susan sebenarnya tampak gembira, karena mala mini ia pasti akan melihat kekalahan dari murid-murid Bu Rina dan Bu Rina akan segera pergi dari sekolah. Namun ia berpura-pura terlihat simpati. Bu Susan pun mengatakan pada Pak Rajasa kalau mereka harus siap kalah. Namun Pak Rajasa tak perlu khawatir karena sekolah mereka masih punya banyak dari piala cheers, debat, dll. Perkataan Bu Susan itu justru membuat Pak Rajasa makin gugup.
Malam itu, Nia pun akan menjalani rencananya. Ia pergi menuju rumah sakit. Saat dirumah sakit pun ia menelpon Rasty dan memintanya untuk pulang. Awalnya Rasty tak mau, karena ia sudah janji akan datang pada Ricky. Kalau ia tak datang, sekolah mereka akan kalah dan pasti Ricky akan kesal dan menjauhinya. Nia pun mengatakan kalau Ricky juga nanti akan menjauhinya ketika ia tahu bahwa yang membuat Nada seperti saat ini adalah Rasty. Dan jika SMU Tunas menang, posisi Bu Rina akan aman dan dengan mudah meminta polisi untuk menangkap Rasty. Mendengar jawaban dari Mamanya, Rasty pun panic dan ia segera memutar balik arah untuk kembali pulang.
Nada yang tengah terbaring dan siap untuk dioperasi seketika membuka matanya ketika ia mendengar ada seseorang yang menyebut namanya. Beberapa saat kemudian seorang suster datang dan menutupi tubuh Nada dengan kain hijau, tanda bahwa operasi segera dimulai.
Beberapa saat kemudia Nia berjalan menuju ruang Dr. Fadil. Saat itu ia tengah menelpon Fariz untuk minta maaf atas kesalahannya siang tadi. Untuk memperbaiki kesalahannya, ia akan memindahkan Nada kesebuah rumah sakit swasta terbaik di Jakarta. Fariz pun senang mendengarnya. Namun dibalik telpon, Nia tersenyum licik.
Di kompetisi menyanyi, SMU Pembangunan siap untuk tampil. Sebelum tampil, Alex memberikan tanda jempol terbalik untuk Ricky dan teman-temannya. Music pun mulai menalun dan siswa SMU Tunas dibuat tercengang dengan penampilan mereka. Sedangkan Bu Susan tersenyum sinis pada Bu Rina seolah merendahkannya.
Diruang Dr. Fadil, Nia menjelaskan semuanya juga dihadapan Erwin. Ia berharap setelah Nada dipindahkan ke rumah sakit swasta terbaik, suaranya akan kembali. Dr. Fadil dan Erwin yang melihat kebaikan Nia pun sangat terkesan dengan Nia. Ini pasti akan sangat berarti untuk Nada.
Jerry tiba dirumah sakit Pusat Nasional dengan sebuah truk. Ia pun menunjukkan apa yang harus supir truk itu laukan. Ia harus menabrak ambulance (yang Jerry tunjuk) saat dijalan nanti dan buat pasiennya meninggal.
SMU Pembangunan selesai menampilkan penampilannya dalam bernyanyi. Dibelakang panggung Siska gelisah karena sampai saat itu Rasty masih belum muncul juga. Siska pun menyatakan bahwa mereka sudah kalah, karena mereka tidak mempunyai penyanyi wanita.
Dr. Fadil datang menuju ruang operasi Nada. Dr. Fadil pun mengatakan pada seorang suster bahwa operasi dibatalkan, karena Nada harus dipindahkan ke sebuah rumah sakit swasta. Suster pun melepaskan semua peralatan medis yang menempel ditubuh Nada. Entah apa yang Nada fikirkan sejak tadi, ia tampak gelisah.
Ricky dan kawan-kawan siap untuk tampil. Namun sebelumnya ia menanyakan pada teman-teman wanitanya untuk mencari orang yang mengetahui lagu yang pernah ia nyanyikan bersama Nada. Siska pun mengatakan bahwa ia hafal dengan lagunya, jadi dia yang akan menggantikan Nada. sebelum tampil, mereka pun melakukan tos bersama dan harus semangat untuk kemenangan mereka. Mereka pun naik keatas panggung dan menempati posisi masing-masing. Ricky bersiap untuk bernyanyi, namun tiba-tiba…
“TUNGGUUUUU…!!!” terdengar teriakan seorang dari suatu arah. Ricky dan teman-teman, Bu Rina, Pak Rajasa, Bu Susan, Alex dan anak-anak yang lain pun menatap menuju arah sumber suara. Mereka begitu terkejut ketika melihat seseorang yang teriak itu adalah… Nada!
Dengan menggunakan seragam sekolah yang masih ada bercak darah, Nada berdiri diantara penonton. Dengan langkah pasti, Nada pun berjalan menuju panggung dan Bu Rina pun mengejarnya.
Dirumah sakit, beberapa suster menuju ruang operasi dengan membawa sebuah brancar. Namun mereka begitu terkejut ketika melihat tempat tidur Nada telah kosong. Nada telah menghilang. Mereka pun segera lapor pada Dr. Fadil. Dan Dr. Fadil segera menanyakan itu pada Erwin. Sedangkan Erwin yang sejak tadi duduk tak melihat Nada keluar.
Dibelakang panggung, Ricky mengatakan bahwa tak seharusnya Nada berada ditempat itu. bu Rina pun meminta Nada untuk kembali kerumah sakit, karena kondisi Nada yang sedang tidak baik untuk menyanyi. Nada pun menggeleng dengan pasti. Nada tetap keukeuh untuk mengikuti kompetisi itu. ia harus memenangkannya agar ia bisa masuk tivi dan akhirnya ia bisa bertemu Ibunya. Dan tidak ada satu orangpun yang bisa menghalanginya. Penonton yang terlalu lama menunggu pun bersorak. Mereka mengatakan SMU Tunas yang seperti ayam! Belum apa-apa sudah menyerah.
Beberapa saat kemudian, tirai pun terbuka. Terlihat Nada yang sudah memasi kostum yang sama dengan Ricky dan kawan-kawan. Music mulai mengalun diiringi suara mereka menyanyikan sebuah lagu “Gejolak Cinta”. Nada pun bisa bernyanyi dan menampilkan yang terbaik seperti tak tampak orang yang tengah sakit. Sedangkan Bu Rina terus memperhatikan Nada. ia takut sesuatu terjadi pada Nada. penonton pun dibuat terdiam dan begitu menikmati penampilan Nada dan Ricky. Pada tengah-tengah lagu pun sempat terjadi sesuatu ada Nada. Darah keluar dari mulutnya. Nada pun segera bersembunyi dibalik badan Ricky. Ricky pun terkejut ketika melihat kejadian tersebut. Ia pun memberikan waktu untuk Nada memulihkan. Ia mengalihkan perhatian penonton dari Nada. Bu Rina yang melihat sesuatu terjadi pada Nada pun rasanya ingin menolongnya, namun Nada segera membalikkan badan dan tersenyum. Menandakan bahwa kondisinya sudah pulih. Nada kembali bernyanyi pada bagiannya. Nada pun mampu kembali menampilkan yang terbaik. Beberapa saat kemudian hal yang tak diinginkan kembali terjadi, Nada batuk dan kembali mengeluarkan darah. Nada pun segera berlari kebelakang badan Ricky untuk memulihkan diri. Bu Rina begitu takut dengan kondisi Nada. sekali lagi Nada kembali bernyanyi dan dapat menyelesaikan tugasnya bersama Ricky dan tema-teman yang lain dengan baik.
Diluar ruangan, Bu Susan menelpon Bu Mirna. Bu Susan dengan kesal menanyakan mengapa mereka membiarkan Bu Rina membawa kabur Nada sedangkan Nada sendiri harusnya dirumah sakit untuk dioperasi. Mirna yang mendengar kabar dari Bu Susan bahwa Nada kabur pun terkejut. Bu Mirna dan Pak Alwin pun bergegas menuju tempat kompetisi menyanyi.
Penonton pun bersorak setelah melihat penampilan SMU Tunas. Kecuali Alex yang tampak sinis dan kesal. Beberapa saat ketika tirai sudah tertutup, Ricky bersorak bersama teman-temannya. Namun beberapa saat kemudian, tubuh Nada terlihat lemas. Microphone yang ia pegang pun terjatuh. Ricky yang menyadari itu terkejut dan segera memegangi tubuh Nada, begitu juga dengan Bu Rina yang segera menghampiri Nada. Nada yang sudah dalam keadaan tak sadar terlihat ada darah yang mengalir dari sudut bibirnya.
Penonton masih bersorak dan memberikan tepuk tangan yang meriah untuk penampilan Nada, Ricky dan kawan-kawan. Beberapa saat kemudian Nuri terlihat menelepon Rasty dan menyuruh Rasty mendengarkan sorakan yang terjadi di tempat kompetisi menyanyi itu. itu semua suara sorakan penonton untuk SMU Tunas. Dan itu semua karena Nada yang tiba-tiba datang dan menyanyi. Rasty sangat terkejut mendengar kabar itu.
Ricky dan beberapa anak lain juga Bu Rina membantu mengangkat Nada menuju taxi dan membawa Nada menuju rumah sakit. Ketika mereka akan menuju rumah sakit, beberapa saat kemudian Bu Mirna dan Alwi datang dan langsung mencaci maki Bu Rina. Bu Mirna menganggap Bu Rina sebagai guru yang raku dan kejam dengan membiarkan murid yang sedang sakit justru disuruh menyanyi hanya karena agar Bu Rina bisa menjadi guru tetap. Bu Mirna pun mengatakan bahwa jika ada sesuatu terjadi dengan Nada, Bu Rina akan ia laporkan ke polisi. Bu Rina pun hanya terdiam meskipun Bu Mirna terus memakinya. Lalu, Bu Mirna, Pak Alwi dan Ricky segera menuju rumah sakit.
Semua penampil untuk lomba menyanyi sudah menampilkan pertunjukkannya. Setelah itu host memberikan pengumuman sekolah-sekolah yang berhak lolos menuju babak final. Sampai ke finalis ke Sembilan, nama SMU Tunas masih belum disebut juga. Pak Rajasa menunggu dengan wajah tampak takut. Bu Susan pun mengatakn bahwa sekolah mereka tak mungkin menang. Namun Pak Rajasa mengatakan bahwa masih ada satu finalis lagi. Beberapa saat kemudian, host pun mengatakan bahwa finalis ke sepuluh yang berhak masuk ke babak berikutnya adalah SMU TUNAS BANGSA!!! Semua siswa siswi SMU Tunas pun bersorak dengan kemenangan mereka, terutama Pak Rajasa. Bu Susan tampak kaget, namun ia berpura-pura memberi tepuk tanga kecil.
Bimo, Siska dan teman-temannya berjalan menuju keluar ruang auditorium. Mereka tanpa disengaja bertemu dengan Alex dan kawan-kawan. Bimo dan teman-temannya pun menatap mereka dengan tatapan sinis. Saat mereka hendak masuk bus, tiba-tiba Bimo melihat kesuatu arah. Bimo menghampiri seekor ayam yang dikalungin kartu bertuliskan SMU Tunas. Bimo pun mengganti tulisan itu dengan nama SMU PEMBANGUNAN. Dengan puas, Bimo dan kawan-kawan mentertawakan Alex dan kawan-kawan. Saat Bimo tengah berjalan, tiba-tiba kaki Alex diam-diam menyekat kaki Bimo hingga Bimo terjatuh. Itu membuat Bimo dan teman-temannya marah. Suasana pun semakin gaduh dan hampir saja berkelahi. Untungnya Pak Rajasa dan Bu Susan datang dan melerai mereka. Alex dan teman-temannya pun pergi. Bu Susan pun mengatakan bahwa mereka memalukan. Karena Nada, orang sudah membuat sekolah mereka menang kini sedang berada dirumah sakit. Bimo dan teman-temannya pun terdiam.
Didalam bus, ketika mereka akan kembali, Pak Rajasa mengatakan bahwa mereka tidak akan langsung pulang, tapi mereka akan ke rumah sakit dimana Nada dirawat untuk menjenguknya. Bimo dan kawan-kawan pun tampak senang. Namun Bu Susan tampak sinis mendengarnya. Sebelum mobil berjalan, Bimo pun mengajak teman-teman dan guru-guru berdoa bersama untuk kesembuhan Nada.
Nada dibawa menuju rumah sakit swasta dimana sebelumnya Nia akan membawa Nada. terlihat Ricky dan Bu Mirna yang tampak cemas. Dibelakang, terlihat Bu Rina yang baru sampai dan berlari menghampiri rombongan Ricky. Sedangkan Bu Mirna tampak kesal melihat Bu Rina.
Jerry telah mendapat kabar dari supir truk itu bahwa sampai sekarang ambulance tu masih belum jalan juga. Jerry pun tampak bingung. Lalu ia menelpon Bu Susan. Bu Susan pun mengatakan bahwa rencana Jerry gagal total, karena semua gara-gara mendadak Nada datang di kompetisi menyanyi dan akhirnya SMU Tunas pun menang. Dan Bu Susan juga mengatakan bahwa sekarang Rina akan berada disekolah dalam waktu 3 bulan. Jerry pun terlihat geram dan kesal.
Dokter yang memeriksa Nada keluar dari ruang UGD. Semua tampak tegang melihat dokter tersebut. Dokter pun mengatakan bahwa tidak ada sesuatu serius pada Nada. Nada justru telah pulih tanpa harus dioperasi. Kini ia baru menyadari bahwa music mempunyai kekuatan untuk menyembuhkan. Semua cairan kimia yang ada ditenggorokan Nada telah keluar. Dan ini diduga terjadi saat Nada bernyanyi. Semua yang mendengar kabar itu pun bahagia. Pak Rajasa pun mengatakan, untuk menghargai jasa Nada karena telah membuat sekolah mereka menang, ia akan mengadakan syukuran setelah Nada sembuh nanti. Semua setuju, kecuali Bu Susan karena menurutnya syukuran itu hanya buang-buang uang saja. Bu Rina pun angkat bicara, bahwa disini ada 1 lawan 10, jadi yang satu itu harus mengalah. Bu Susan pun kesal mendengarnya, sedangkan siswa siswi bersorak. Bu Mirna pun mengatakan bahwa Bu Rina hanya pura-pura senang. Sebenarnya Bu Rina bukan senang karena kesembuhan Nada, tetapi karena sekarang ia sudah bisa menjadi guru tetap. Bu Rina pun tampak terkejut. Bu Mirna pun akan melaporkan Bu Rina ke polisi karena sudah memanfaatkan anak yang lagi sakit untuk bernyanyi. Ricky yang mendengar guruny dimaki pun tak terima. Ia mengatakan kalaupun ada yang harus dilaporkan ke polisi, itu bukan Bu Rina, tetapi Bu Mirna sendiri karena sudah lalai menjaga Nada. Nada yang mendengar keributan diluar ruangannya pun terbangun. Ia tidak bisa membiarkan mereka terus rebut karena dirinya. Ia pun memaksakan diri bangun dari tempat tidur. Tiba-tiba ia muncul dibalik pintu dan meminta mereka untuk berhenti rebut. Ricky, Bu Rina, Bu Mirna dan yang lain yang melihat kemunculan Nada pun langsung terkejut. Nada dengan nada lemah pun membela Bu Rina. Ia mengatakan bahwa ia datang bukan dipaksa oleh Bu Rina, tapi itu keinginan dia sendiri. Mendengar jawaban Nada, Bu Mirna pun mengatakan bahwa Nada sudah dicuci otaknya oleh Bu Rina sampai-sampai Bu Rina terus dibela. Dengan cepat Nada pun menjawab bahwa Bu Rina tidak bersalah. Itu memang keinginan dia sendiri untuk menyanyi, agar nanti ia bisa masuk tivi dan akhirnya Ibunya akan menemuinya. Ia yakin, Ibunya akan mengenali suaranya. Dan mereka akan bertemu. Beberapa saat kemudian tubuh Nada mulai lemas dan ia pun pingsan ditangan Bu Rina. Ricky yang melihat ada kursi roda pun mengambil kursi roda untuk Nada. Dengan halus, Bu Rina pun meminta agar Nada tidak memaksakan dirinya untuk keluar karena keadaannya yang masih belum sehat betul. Nada pun yang antara sadar tak sadar menatap Bu Rina.
Bu Rina menatap sinis pada Bu Mirna. Bu Rina pun mengatakan tak seharusnya Bu Mirna mengatakan hal itu dirumah sakit. Ia tak tahu seberapa besar kesalahan Bu Mirna telah menuduh seperti itu terhadap Bu Rina, dan Bu Rina juga tak akan memberitahukan seberapa besar rasa sayangnya pada Nada atau tulus tidaknya ia melakukan semua itu pada Nada. Tapi satu yang akan Bu Rina beritahu, bahwa ia akan menjadi Ibu Nada. ia sudah memberikan surat-surat untuk adopsi Nada. Semua terkejut mendengar pernyataan Bu Rina, terutama Bu Susan. Nada yang tampak lemah pun menatap Bu Rina dengan penuh terima kasih.
Setelah itu Susan bertemu dengan Jerry dan Nia di suatu kafe. Ia pun menceritakan bahwa Nada akan diadopsi oleh Rina. Jerry dan Nia yang mendengar tampak terkejut. Susan hanya tersenyum sinis. Ia mengatakan bahwa ini akibat yang dilakukan Nia karena sudah memindahkan Nada kerumah sakit swasta terbaik. Seharusnya kondisi Nada dibuat semakin memburuk. Namun Nia mengatakan bahwa rencana awalnya bukan seperti itu. Nia pun ingin Susan melakukan sesuatu untuk mengagalkan rencana adopsi anak itu.
Esoknya, didepan ruang rawat Nada sudah berdiri Rina, Erwin dan seorang pengacara. Dihadapan mereka juga sudah ada Bu Mirna dan Alwi. Saat Bu Mirna akan menandatangani surat itu, tiba-tiba Susan muncul dan mengatakan bahwa jika ia menjadi Ibu Mirna, ia tak akan mau menandatangani surat adopsi itu. Rina terkejut melihat kedatangan Susan. Susan pun mengatakan bahwa ia kasihan pada Nada jika ia jatuh pada seorang wanita yang dulu sudah mempunyai anak diluar nikah dan sekarang anaknya justru ia buang. Rina yang mendengar pun langsung emosi dan mengatakan bahwa Susan tidak tahu apa yang terjadi dengan dirinya dan anaknya yang hilang. Bu Mirna pun terkejut ketika Rina sendiri yang mengatakan bahwa ia sudah mempunyai anak. Susan pun mengatakan kalau Rina punya anak sendiri saja ia buang bagaimana dengan anak orang lain. Bu Mirna pun memutuskan perjanjian adopsi anak dibatalkan. Rina yang shock dan menangis pun tidak menyangkal kalau ia sudah punya anak, namun anaknya hilang, bukan ia buang. Namun Bu Mirna tak memperdulikan penjelasan Rina dan tetap pergi begitu saja dengan Alwi. Rina pun menangis dibahu Erwin, sedangkan Susan tersenyum dibalik persembunyiannya dan pergi.

*bersambung*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar