Sinetron Nada Cinta

Sinetron Nada Cinta

Cari Blog Ini

Rabu, 09 Februari 2011

Episode 9

Selasa, 25 Januari 2011
Nada Cinta (episode 9)

Di lapangan golf, Erwin bertemu dengan Fariz dan Nia. Disaat itu juga Erwin bercerita tentang temannya yang sekarang tengah diteror oleh orang tak dikenal dan itu sangat mengganggu sekali. Beberapa saat kemudian datanglah Suryo, rekan bisnis Fariz. Suryo yang mempunyai kenalan beberapa orang kepolisian pun mengutarakan niatnya untuk melacak si pemilik no. yang sudah meneror teman Erwin itu. Disaat itu juga pihak kepolisian menemukan sinyal-sinyal si pemilik no. tersebut. Suryo pun dapat memastikan hari itu juga peneror itu akan ditemukan. Rina yang mendengar jawaban dari Suryo pun lantas panic. Nia pun diam-diam cepat menghubungi Jerry namun jaringan sibuk. Yang ternyata saat itu Jerry tengah menelpon Rina yang karena sampai saat itu Rina masih di Jakarta. Jerry pun kembali mengancam Rina, namun saat itu Rina tak gentar menghadapi seorang pengecut seperti Jerry yang sudah menghancurkan hidupnya. Jerry yang mendengar jawaban Rina pun langsung naik darah karena ancamannya tak didengar.
Nada yang masih dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Pusat Nasional di Jakarta pun terlihat makin kritis. Nada pun menitipkan sebuah pesan untuk Ibu Panti jika nanti terjadi hal yang tak diinginkan dengannya, Nada mengatakan bahwa jika suatu saat nanti Ibu Mirna bertemu dengan Ibunya, Nada ingin Ibunya tahu bahwa selama ini ia mencari Ibunya. Bu Mirna yang mendengar pesan Nada pun menjadi sedih. Begitu juga dengan Evi yang tampak panic dan segera mengirimkan pesan singkat pada Rasty. Saat Rasty tengah membaca sms dari Evi, mendadak Bu Susan datang dan merampas hpnya. Saat itu juga Bu Susan ingin mengatakan bahwa Rasty harus mengatakan padanya tentang rencananya yang dia lakukan tanpa sepengetahuan darinya. Mendengar perkataan dari Bu Susan, Rasty malah menangis secara tiba-tiba dan membuat Bu Susan bingung.
Polisi yang awalnya menemukan no. peneror dan jejaknya mendadak telah kehilangan jejaknya. Namun kepolisian itu sendiri telah mendeteksi bahwa ada no. yang sedang tersambung dengan no. telpon tersangka. Polisi pun melacak keberadaan si pemilik no. yang ternyata adalah no. Rina. Dan polisi tersebut segera melacak keberadaan Rina yang bisa dijamin bahwa peneror itu sedang bersama Rina. Dengan bantuan CCTV pada lalu lintas tol Kopo, akhirnya mereka menemukan jejak Rina yang tengah bersama Ricky dan dibelakang telah diikuti oleh sebuah taxi putih. Polisi pun segera mencatat plat no. taxi tersebut dan bergerak cepat. Disaat itu juga Nia masih saja sulit untuk menghubungi Jerry karena sepanjang jalan Jerry masih meneror Rina.
Bu Rina dan Ricky sampai dip anti asuhan dimana Nada tinggal. Jerry pun memantau dari jauh. Jerry melihat nama panti asuhan tersebut yang bernama “Widuri”. Jerry kembali ingat dengan masa lalu 16 tahun yang lalu. Ia telah membuang bayi, anak Rina dip anti asuhan tersebut.
Polisi telah sampai di lokasi diikuti mobil Suryo yang bersama Erwin dan juga Fariz. Polisi mendeteksi bahwa mobil mereka semakin dekat dengan tersangka. Mereka pun melihat sebuah taxi putih dengan plat nomor yangh tercatat. Mereka pun berhasil mengepung taxi tersebut. Namun setelah diperiksa didalamnya, hanya ada seorang supir taxi. Peneror itu telah pergi. Namun polisi menemukan handphone milik peneror itu. supir taxi itu mengatakan bahwa penumpangnya telah turun sejak tadi. Dari kejauhan, Jerry melihat kejadian itu. Ia telah kbur disaat yang tepat dan berpindah taxi.
Di panti, Bu Rina dan Ricky bertemu dengan Bu Kokom. Bu Rina mengajukan surat permohonan untuk mengadopsi Nada. Namun saat itu, permohonan itu tidak bisa langsung diproses karena Bu Mirna sedang tidak ditempat. Bu Rina pun akhirnya minta bertemu dengan Nada, namun Bu Kokom mengatakan bahwa Nada sedang tidak ada dipanti. Saat Bu Rina menanyakan keberadaan Nada, Bu Kokom justru tidak bisa menjawab dan tidak member alasan yang jelas. Bu Rina pun terlihat mulai emosi dan curiga ada yang tidak beres dengan Nada saat itu. Ricky melihat kea rah jendela ada 2 perempuan yang tengah mengintip. Ricky pun keluar dan menyapa 2 perempuan yang merupakan teman-teman Evi itu. Namun ketika disapa Ricky, mereka justru kabur dan Ricky pun mengejarnya.
Jerry menemui Nia. Ia memberi sebuah informasi mengejutkan pada Nia. Ia mengatakan bahwa ternyata Nada itu adalah anak Rina yang bayinya ia buang 16 tahun yang lalu. Nia awalnya tidak yakin dengan apa yang dikatakan oleh Jerry, namun Jerry menjelaskan bahwa ia masih ingat betul ia membuang bayi Rina disebuah panti di Bandung bernama panti asuhan Widuri. Nia pun kini semakin stress. Belum saja masalahnya untuk mengusir Rina dari Jakarta selesai kini sudah ditambah dengan kehadiran Nada. Nia pun terlihat semakin panic. Ia takut Fariz bertemu dengan Rina dan Nada. Namun Jerry berjanji pada Rina bahwa ia pasti akan membereskan semuanya.
Ricky yang mengejar 2 anak panti tadi kehilangan jejak mereka. Sedangkan Ratna yang bebas dari kejaran Ricky langsung menelpon Rasty dan mengatakan bahwa pacarnya dan Bu Rina tengah berada dipanti mencari Nada, tapi Nada sedang dibawa ke rumah sakit. Rasty pun menanyakan nama rumah sakit. Namun telponnya segera terputus karena tiba-tiba Bu Susan datang menghampiri Rasty.
Ricky bertemu seorang anak perempuan panti bernama Gadis. Gadis itu pun tahu bahwa Ricky pasti tengah mencari Nada. Gadis juga mengatakan bahwa ia sebenarnya sangat kasihan dengan keadaan Nada. Ketika Ricky menanyakan mengapa Gadis kasihan pada Nada, Gadis justru terdiam seperti menyembunyikan sesuatu.
Bu Rina terlihat semakin emosi karena Kokom masih tidak mau memberi tahunya dimanakah Nada berada. Tiba-tiba Ricky datang dan memberitahu Bu Rina bahwa Nada sekarang dalam perjalanan ke rumah sakit karena terjadi kecelakaan pada Nada. Dengan cepat, Bu Rina dan Ricky pun segera pergi menuju Rumah Sakit Pusat Nasional.
Jerry menemui Susan dan mengatakan kekecewaannya karena Rina pergi ke panti dan tidak dicegah oleh Susan. Namun Susan justru mengatakan bahwa itu semua terjadi karena Rasty yang melakukan. Rasty telah melakukan sesuatu tanpa sepengetahuan mereka. Rasty pun  mereka panggil untuk menjelaskan semuanya. Rasty pun menjelaskan bahwa ia telah melakukan rencana dengan bantuan 3 anak panti untuk memasukkan cairan kimia ke dalam minuman Nada agar pita suara Nada rusak dan akhirnya tidak bisa bicara lagi. Jerry pun senang dengan rencana yang sudah dilakukan Rasty. Jerry segera menelpon Rina dan mengatakan bahwa satu masalah mereka telah selesai atas bantuan dari anaknya. Karena Nada saat ini masuk rumah sakit dan bisa dipastikan tidak akan bisa nyanyi untuk festival besok. Dan itu berarti sekolah mereka akan kalah dan Rina akan dipecat.
Nada akhirnya tiba dirumah sakit Pusat Nasional. Ia pun langsung dibawa menuju UGD bersama suster-suster. Dan ternyata di Rumah Sakit tersebut sudah ada Jerry. Saat itu juga Rina dan Ricky tiba dirumah sakit. Ketika itu Rina seorang laki-laki berjalan pincang, dan saat itu juga ia yakin bahwa ia adalah laki-laki penjahat itu. Rina pun langsung berteriak dan segera mengejar laki-laki itu. Jerry yang menyadari itu pun langsung berlari.
Beberapa polisi datang ke panti untuk melakukan penyelidikan atas kecelakaan yang terjadi pada Nada. Didapur, polisi pun menemukan sebuah botol yang diduga bekas cairan kimia yang sudah dicampurkan pada susu yang diminum Nada. Kokom yang sudah membuatkan susu untuk Nada pun mengatakan bahwa ia tidak tahu menahu soal cairan kimia itu. Ketika polisi menanyakan soal keberadaan dia saat didapur sedang bersama siapa pun Kokom mengatakan bahwa ia tengah bersama “anak bangor”, saat ditanya siapakah anak bangor tersebut, Kokom justru terdiam.
Rina kembali kehilangan jejak laki-laki itu, begitu juga dengan Ricky. Karena dirumah sakit terebut mereka menemukan banyak sekali pasien yang berjalan dengan kaki pincang. Sebenarnya salah satu dari mereka adalah Jerry. Jerry pun segera lari menuju lantai atas. Tanpa disengaja, Rina menemukan pintu yang sedikit terbuka, ia pun mencurigai pintu tersebut telah dilewati penjahat itu, Rina pun segera memasuki ruangan itu. jerry telah menyadari bahwa Rina telah mengikutinya. Ia segera mempercepat langkahnya. Sampai suatu ketika Jerry sampai disebuah ruang rawat. Ia menyadari bahwa Rina semakin dekat, Jerry pun segera masuk ke kamar kosong dan berpura-pura menjadi pasien. Rina menemukan pasien yang mencurigakan, namun saat itu Ricky datang. Ricky melihat bahwa ada Jerry, yang ia kenal sebagi Omnya Rasty. Jerry kaget ketika melihat Jerry menjadi pasien di rumah sakit tersebut, sedangkan Rasty tidak cerita apa-apa padanya. ricky sama sekali tak menaruh curiga pada Jerry, ia pun segera mengajak Rina untuk pergi.
Erwin dan Fariz sampai dirumah sakit Pusat Nasional, namun Erwin tak menemukan Rina disana. Erwin dan Fariz pun sempat melihat keadaan Nada lewat kaca jendela yang saat itu Nada dalam keadaan tidak sadar dan sedang bersama seorang suster diruang ICU. Entah mengapa, Fariz yang untuk kedua kalinya melihat Nada merasa iba melihatnya.
Erwin dan Fariz bicara dengan dokter yang memeriksa keadaan Nada. Dokter pun mengatakan bahwa Nada dalam keadaan kritis. Dari hasil pemeriksaan awal, mereka menyarankan untuk mengoperasi Nada karena masih tersisa cairan kimia yang berada di tenggorokan Nada. Mereka baru bisa mengoperasi Nada setelah pemeriksaan kedua. Erwin dan Fariz pun menginginkan untuk dokter melakukan yang terbaik untuk Nada. Namun dokter mengatakan hal yang mengagetkan bahwa ia merasa tidak yakin bahwa Nada akan memiliki suara seperti yang sebelumnya.
Diluar ruang rawat Nada, Erwin dan Fariz tengah menunggu Rina. Namun beberapa saat kemudian Fariz mendapat telpon dari kepolisian yang memeriksa panti dan menyampaikan kabar yang mengejutkan. Mereka mengatakan bahwa tersangka dibalik semua yang terjadi pada Nada adalah ulah Rasty. Rasty yang sudah menyuruh 3 anak panti untuk melakukan itu dan 2 anak panti sudah mengakui itu. Fariz sangat terkejut dengan berita itu. Ia pun  segera izin pada Erwin untuk pulang karena ada urusan. Beberapa saat setelah Fariz pergi, Rina bersama Ricky baru datang. Rina pun bercerita bahwa ia sebenarnya tadi sudah menemukan penjahat itu, tapi lagi-lagi ia berhasil kabur. Rina sangat sedih dan menyesali semua itu. namun Erwin terus mensupport Rina dan mengatakan nanti penjahat itu pasti akan ditemukan, apalagi sekarang polisi sudah membuat sketsa wajah penjahat itu. Erwin yakin suatu saat nanti Rina akan menemukan anaknya. Beberapa saat kemudian dokter yang merawat Nada datang dan mengatakan Nada harus melakukan dioperasi pada Nada karena keadaan Nada yang semakin kritis. Bu Rina dan Ricky tak menyangka bahwa keadaan Nada separah itu. Erwin pun meminta dokter untuk mengoperasi Nada secepatnya.
Faris pulang kerumahnya dan marah besar pada Rasty karena telah melakukan sesuatu yang sangat jahat pada orang lain. Fariz pun mengatakan bahwa ia kecewa memiliki anak sejahat Rasty. Rasty yang dimarahi Papa nya justru ikut marah pada Papanya karena telah membela orang lain daripada membela anaknya sendiri. Melihat anaknya berani ada orangtuanya, Fariz pun segera menampar Rasty. Rasty yang kecewa dengan sikap Papanya pun pergi. Fariz pun mengungkapkan amarahnya pada Nia karena atas didikannya anak mereka menjadi anak yang berani kepada orangtua. Nia pun mengungkapkan bahwa itu juga salah Fariz yang tidak pernah ada dirumah. Fariz pun mengatakan bahwa ia seriap hari sibuk kerja dan semua itu ia lakukan untuk keluarganya. Nia mengatakan bahwa selama ini Fariz tidak ada dirumah karena bukan untuk bekerja, tapi untuk menghindar darinya dan untuk mencari orang yang ia cintai. Mendengar pernyataan dari Nia, Fariz pun kembali emosi dan menampar Nia.
Bu Susan tiba dirumah sakit pusat nasional bersama Pak Rajasa. Bu Susan pun menuduh bahwa Bu Rina telah menelantarkan murid-muridnya hanya untuk Nada, yang jelas-jelas sudah tidak berkepentingan lagi di sekolah. Bu Rina pun mengatakan ia menemani Nada karena sekarang nada dalam kondisi kritis. Namun Pak Rajasa tak menerima alasan Bu Rina. Nada memang penting, tapi lomba menyanyi yang akan diadakan besok juga penting. Jadi daripada Bu Rina sibuk dengan  1 orang lebih baik Bu Rina disekolah mencari pengganti Nada untuk lomba besok, kecuali kalau Bu Rina ingin sekolah mereka dianggap gurunya tak becus mengurus muridnya. Erwin pun menyruh Rina untuk kembali ke sekolah. Masalah Nada biar Erwin yang urus. Ia yang akan menemani Nada.

*bersambung*



Tidak ada komentar:

Posting Komentar